Pengertian Shareware : Fungsi, Contoh, Kelebihan, Kekurangan

​Pernah dengar istilah Shareware? Mungkin kamu sering menggunakannya di laptop atau handphone kamu, tapi enggak ngeh kalau itu adalah Shareware. Yuk, kita bedah tuntas apa itu Shareware, kenapa dia ada, dan apa saja untung ruginya buat kita.

​Apa Sih Shareware Itu?

​Secara bahasa yang paling gampang, Shareware adalah perangkat lunak (software) komersial yang didistribusikan secara gratis dengan basis uji coba atau “trial”.

​Bayangin gini, pengembang software itu seperti koki yang bikin makanan enak. Sebelum kamu disuruh beli satu panci, dia kasih kamu tester-nya. Nah, tester gratis itulah Shareware. Tujuannya jelas, biar kamu coba dulu sebelum beli!

​Setelah kamu pakai dalam waktu tertentu (misalnya 30 hari), atau dengan fitur yang dibatasi, biasanya software ini akan “nongol” pop-up atau peringatan yang menyuruh kamu beli lisensi penuh-nya. Kalau kamu enggak beli, software-nya bisa jadi enggak bisa dipakai lagi, atau fiturnya makin dibatasi. Intinya, Shareware itu semacam strategi pemasaran yang efektif.

​Fungsi Utama Shareware

​Lalu, apa sih fungsi Shareware ini? Fungsinya enggak cuma satu, lho!

​1. Peluang Coba Sebelum Beli (Try Before You Buy)

​Ini fungsi yang paling utama. Kamu sebagai pengguna bisa mengevaluasi kualitas, kegunaan, dan kecocokan software tersebut dengan kebutuhanmu. Jadi, kamu enggak perlu keluar uang untuk software yang ternyata enggak kamu suka atau enggak berfungsi optimal di komputermu. Hemat biaya dan menghindari penyesalan!

​2. Alat Pemasaran Efektif

​Bagi pengembang, Shareware adalah cara ampuh buat mendistribusikan produknya secara luas tanpa biaya iklan yang mahal. Pengguna yang puas selama masa trial akan cenderung beli versi lengkapnya. Ini juga membantu mengumpulkan feedback dari pengguna untuk perbaikan di versi berikutnya.

​3. Meningkatkan Kesadaran Produk

​Karena sifatnya yang boleh diunduh dan didistribusikan secara gratis (atau mudah dibagikan), software tersebut jadi lebih cepat dikenal banyak orang. Ini sangat penting untuk software baru yang ingin bersaing dengan nama-nama besar.

​Jenis-Jenis Shareware yang Harus Kamu Tahu

​Shareware itu enggak cuma satu macam, lho. Ada beberapa varian yang sering kita temui:

1. Demoware (Demonstration Software)

​Ini adalah versi demonstrasi dari software lengkap. Demoware dibagi lagi jadi dua:

Crippleware: Fitur-fiturnya dibatasi (misalnya, kamu enggak bisa menyimpan atau mencetak dokumen).

Trialware: Semua fitur bisa diakses, tapi dibatasi waktu penggunaannya (misalnya cuma 30 hari). Ini yang paling umum.

​2. Nagware (Nagging Software)

​Tipe ini enggak membatasi fitur atau waktu, tapi dia bakal terus-menerus menampilkan notifikasi atau pop-up yang “mengganggu” dan menyuruh kamu beli lisensi penuh. Contoh paling umum adalah beberapa software antivirus gratis.

​3. Adware (Advertising-Supported Software)

​Software ini memang gratis dan bisa dipakai tanpa batas waktu, tapi disisipi iklan di dalamnya. Iklan ini adalah sumber pendapatan bagi pengembang. Kadang, ada opsi berbayar untuk menghilangkan iklan tersebut.

​4. Donationware

​Software ini gratis dan punya fitur penuh. Pengembang mempersilakan kamu untuk menggunakannya sepuasnya, tapi mereka akan meminta donasi secara sukarela. Donasi ini untuk mendukung pengembangan selanjutnya.

​5. Freemium

​Ini sangat populer di aplikasi mobile! Kamu dapat fitur dasar gratis (free), tapi kalau mau fitur yang lebih keren atau premium (premium), kamu harus bayar biaya langganan atau pembelian dalam aplikasi.

​Contoh-Contoh Shareware

​Kamu pasti pernah pakai beberapa di antaranya:

  • WinRAR
  • IDM (Internet Download Manager)
  • Sporty
  • Adobe Acrobat Pro

Kelebihan Shareware

​Ada beberapa keuntungan besar dari model Shareware:

  • Mengurangi Risiko Pembelian: Kamu bisa coba dulu, pastikan cocok, baru beli. Enggak ada lagi cerita beli software mahal-mahal tapi ternyata enggak sesuai ekspektasi.
  • Distribusi Mudah: Kamu bisa dengan mudah mendapatkan dan mencoba software ini, seringkali hanya dengan mengunduh dari situs resminya.
  • Peluang Pengembang Kecil: Shareware memungkinkan pengembang individu atau tim kecil untuk memasarkan produknya ke pasar global tanpa harus punya modal besar untuk iklan.
  • Meningkatkan Kualitas Produk: Pengembang dapat menerima umpan balik (feedback) dari pengguna di masa trial, sehingga mereka bisa memperbaiki bug dan meningkatkan fitur sebelum pengguna membayar.

​Kekurangan Shareware

​Tentu saja, Shareware juga punya beberapa kelemahan:

  • Fitur Terbatas: Selama masa trial, seringkali kamu hanya bisa menikmati fitur dasar, sementara fitur-fitur “juara”-nya dikunci (terutama pada Crippleware). Ini bisa menghambat pekerjaan.
  • Batasan Waktu: Batasan waktu (biasanya 30 hari) seringkali tidak cukup untuk benar-benar menguji semua potensi software, terutama bagi pengguna yang tidak selalu menggunakannya setiap hari.
  • Gangguan Iklan/Notifikasi: Khusus Nagware dan Adware, notifikasi berulang atau iklan yang muncul bisa sangat mengganggu pengalaman pengguna.
  • Potensi Keamanan: Karena Shareware mudah didistribusikan, ada risiko mengunduh versi yang tidak resmi atau sudah dimodifikasi (bajakan) yang mungkin disusupi malware. Jadi, selalu unduh dari sumber yang terpercaya ya!
  • Akses Terkunci: Setelah masa trial habis, software-nya bisa jadi enggak bisa diakses sama sekali. Kalau kamu keasyikan pakai, ini bisa jadi masalah besar!

​Kesimpulan

​Intinya, Shareware itu teman baik kita di dunia digital. Dia memberikan kita kesempatan emas untuk mencoba tanpa komitmen finansial di awal. Tapi, kita juga harus bijak. Kenali jenisnya (apakah itu trialware, nagware, atau freemium), manfaatkan masa trial sebaik-baiknya, dan kalau memang kamu suka dan butuh, beli lisensinya! Itu adalah bentuk dukungan terbaikmu kepada pengembang yang sudah bekerja keras menciptakan alat keren untukmu.

Itulah pengertian, fungsi, jenis hingga kelebihan dan kekurangan shareware. ​Gimana? sudah lebih paham tentang Shareware, kan?

Tinggalkan komentar